10 Keluhan Mahasiswa Tentang Dosen Pembimbing Skripsi dan Cara Menghadapinya
📌 Pendahuluan
Masa-masa menyusun skripsi sering kali menjadi momen paling menantang dalam kehidupan akademik mahasiswa. Tak hanya soal data, teori, dan analisis, namun juga soal hubungan dengan dosen pembimbing yang tidak selalu berjalan mulus. Banyak mahasiswa mengeluh soal dosen pembimbing yang "menyulitkan", padahal justru mereka adalah sosok kunci untuk kelulusan.
Artikel ini membahas 10 keluhan paling umum mahasiswa tentang pembimbing skripsi, disertai cara menghadapinya secara efektif dan elegan. Semoga bisa jadi bekal untuk kamu yang sedang atau akan menghadapi masa bimbingan.
💢 1. Susah Ditemui atau Tidak Responsif
“Sudah kirim WA berkali-kali, belum dibalas juga. Padahal deadline pengumpulan tinggal dua minggu.”
Masalah: Dosen terlalu sibuk atau tidak responsif terhadap komunikasi online.
Solusi:
-
Gunakan bahasa profesional dan to the point saat menghubungi.
-
Kirim ulang pesan secara sopan jika tidak ada balasan dalam 3–5 hari.
-
Coba datang langsung ke kampus saat jam ngajar atau jam istirahat dosen.
-
Gunakan email resmi + lampiran dokumen sebagai alternatif yang lebih formal.
💢 2. Terlalu Banyak Revisi yang Kadang Tidak Jelas
“Baru tulis 3 halaman, udah suruh revisi total. Gak ada arahan jelas, cuma ‘ini kurang tajam’.”
Masalah: Pembimbing perfeksionis tapi tidak memberi penjelasan teknis.
Solusi:
-
Tanyakan secara detail: “Pak/Bu, bagian mana yang kurang tepat, dan apa yang bisa saya tambahkan?”
-
Catat semua komentar dan revisi secara sistematis.
-
Diskusikan bila kamu punya argumen kuat (dengan data atau referensi) agar tidak revisi berulang.
💢 3. Tidak Membaca Skripsi Sebelum Bimbingan
“Cuma dibaca 2 menit, langsung dikomentari, padahal saya nulis berhari-hari.”
Masalah: Dosen terlalu sibuk atau kurang serius dalam membimbing.
Solusi:
-
Kirim naskah jauh-jauh hari (3–5 hari sebelum jadwal).
-
Tandai atau highlight bagian yang ingin dikomentari.
-
Jika memungkinkan, siapkan pertanyaan khusus agar bimbingan lebih terarah, misalnya:
“Bagaimana menurut Ibu struktur latar belakang saya, apakah terlalu panjang?”
💢 4. Selalu Membandingkan dengan Mahasiswa Lain
“Kamu harusnya kayak si A, cepet selesai, gak banyak tanya!”
Masalah: Dosen tidak menyadari bahwa setiap mahasiswa punya tantangan berbeda.
Solusi:
-
Jangan terbawa emosi. Tetap fokus pada progress kamu.
-
Tunjukkan bahwa kamu juga serius dan terus berkembang.
-
Hindari membela diri secara emosional, cukup buktikan lewat hasil kerja.
💢 5. Arahan Sering Berubah-ubah
“Kemarin disuruh pakai teori A, sekarang disuruh ganti ke teori B.”
Masalah: Dosen kurang konsisten atau baru membaca ulang setelah waktu lama.
Solusi:
-
Tulis semua hasil bimbingan sebelumnya dan dokumentasikan.
-
Saat revisi datang, tanyakan: “Apakah ini menggantikan arahan sebelumnya atau tambahan dari yang lama?”
-
Sediakan ringkasan perubahan agar diskusi lebih fokus.
💢 6. Minta Ganti Topik di Tengah Jalan
“Bab I udah ACC, tapi tiba-tiba disuruh ganti judul karena katanya kurang menarik.”
Masalah: Dosen baru sadar topik kurang sesuai atau ingin skripsimu lebih baik.
Solusi:
-
Kalau belum terlalu jauh, pertimbangkan untuk revisi judul.
-
Tapi jika sudah masuk Bab III atau IV, diskusikan dengan baik dan ajukan argumen logis agar tetap lanjut dengan topik awal.
-
Minta izin untuk konsultasi ke dosen lain atau kaprodi jika perlu.
💢 7. Pembimbing Sering Batal Bimbingan Mendadak
“Sudah nunggu 2 jam, tiba-tiba dosennya bilang gak jadi karena rapat mendadak.”
Masalah: Jadwal dosen padat atau tidak terorganisir.
Solusi:
-
Konfirmasi satu hari sebelumnya.
-
Selalu bawa laptop/print-out skripsi agar siap kapan pun.
-
Minta alternatif bimbingan online jika pertemuan fisik sering batal.
💢 8. Tidak Memberi Dukungan Saat Sidang
“Pas saya diserang penguji, pembimbing saya diam saja, gak bantu klarifikasi.”
Masalah: Dosen terlalu pasif atau tidak mempersiapkan sidang dengan mahasiswa.
Solusi:
-
Minta latihan presentasi atau simulasi sidang sebelumnya.
-
Tanyakan dengan sopan, “Pak, kira-kira di bagian mana saya harus siap menghadapi pertanyaan kritis?”
-
Pastikan semua dokumen sudah sesuai dengan arahan pembimbing sebelum sidang.
💢 9. Tanda Tangan ACC Terlalu Lama
“ACC sudah disetujui, tapi belum ditandatangani karena katanya file hilang atau belum sempat baca.”
Masalah: Proses administrasi tidak diprioritaskan oleh dosen.
Solusi:
-
Selalu bawa dua salinan: satu untuk dicek, satu untuk langsung ditandatangani.
-
Kirim reminder berkala, sopan, dan jelas.
-
Jika mendekati deadline, hubungi TU atau kaprodi untuk bantuan administratif.
💢 10. Dosen Tidak Memahami Topik Skripsi Kita
“Setiap kali saya jelaskan tentang AI dan akuntansi, pembimbing saya malah balik tanya dasar teorinya.”
Masalah: Topik terlalu spesifik atau lintas disiplin, dan pembimbing kurang menguasai.
Solusi:
-
Siapkan referensi ilmiah lengkap sebagai pegangan.
-
Usahakan menjelaskan dengan bahasa sederhana dan logika akademik.
-
Bila memungkinkan, minta second opinion dari dosen lain (misalnya dosen penguji).
🟢 Penutup: Bimbingan Skripsi = Kolaborasi
Hubungan mahasiswa dengan dosen pembimbing sebenarnya adalah kerja sama akademik. Dosen juga manusia biasa: punya kesibukan, batas waktu, dan preferensi pribadi. Namun, sebagai mahasiswa, kamu punya hak untuk mendapatkan bimbingan yang layak.
Kunci suksesnya:
-
Komunikasi yang sopan dan konsisten
-
Progres yang terus dikerjakan
-
Sabar, tapi juga tahu kapan harus bersikap tegas
Komentar
Posting Komentar